aloha, hari kelima dibulan sembilan !
tanggal yang manis dan sendu utk dia, kekasihku. tepat pada tanggal ini, usianya genap kepala dua
tak ada yang bisa kuberi, tak ada surprise yg kubuat. entah, ia bahagia apa tidak. aku hanya mampu memberinya air mata, dan penyesalan atas ketidakromantisanku. dia bilang, dia baik2 saja. dan aku harap ia tidak sedang mengadangada. semogaa...
ucapan selamat saja, dan doa sekadarnya yg kuucap dihadapannya
entah mencukupi relung kosong dihari spesialnya atau tidak, aku hanya berharap.
aku rasa ia mengarang bebas ttg kebahagiaan, tapi aku menatapnya. menatap kedua bola mata yg tidak terlalu besar itu, dan mengeja-eja membaca apa yang tertulis di balik hati kecilnya,
apa yang ia pikirkan setelah melihat gadis kecil yg ia katakan ia mencintainya? aku ingin tau segala yg ada pada isi hati dan otaknya dan aku ingin sekali memilikinya seutuhnya, serta aku ambil alih kendalinya
sadis ! memang sadis.
atau gila. iya, memang gila !
aku menjadi semakin gila mencintainya. sesosok malaikat berbentuk manusia berjenis sama dgku
dan aku mencintainya. sungguh. cinta sekali!
lidahku terasa kelu apabila harus mengungkapkannya, tapi ia terkadang memaksaku utk itu
bukan aku tidak suka, bukan aku mengadaada, entah. mungkin seluruh tubuhku, beserta isi2nya tersipu utk mengungkapkan betapa manisnya perasaan sakit akibat jatuh cinta. kenapa? susah dimengerti? yah..memang.
soal perasaan adalah yang tersulit. kalian bisa saja berkata "jijik" atau "sinting!" tapi kalian tidak akan pernah mengerti sebelum kalian juga mengalaminya aku berani bersumpah!
kalian mungkin dengan mudahnya, mengatakan bahwa tipisnya keimanan kami.. terserah.
tapi apa kalian pernah berkaca? tidakkah iman kalian tidak berbeda jauh dengan kami? tidakkah kalian juga bukan makhluk suci yg diutus Tuhan utk menyadarkan kami? bukan kan?!
sudahlah, bukan saatnya saling menjatuhkan keimanan Tuhan lebih tau seberapa besar dosa kita masing2..
*****
Bertambah lah usianya satu tahun, ia bilang "tua yah aa?" haha
lalu aku hanya membalas senyum, atau sesekali meneruskan ledekannya sendiri. mungkin ia tidak terlalu peka untuk membaca tulisan dimataku. setiap ia mengeluhkan ttg usianya. otakku turut berputar, berlari, lalu jatuh (perumpamaan yg tidak rasional :p)
kenapa?
yah, karena bukan hanya ia yang merasa tua. aku juga merasakan hal yang sama bahwasanya aku bukanlah di nobatkan lagi sebagai idola ciliknya ayah ibu. semakin berat langkah kakiku kedepan,maju maupun kebelakang,mundur begitu juga dia.. yang ikut terseret terlalu jauh pada perjalananku ke padang safana ini
kasihan... aku tidak tega membiarkannya, namun ia tidak pernah mau melepaskan genggamannya. ia bilang ia mau menyelamatkanku, menjaga bahkan melindungiku. padahal, kenyataannya dia sendiripun payah, bukan payah dalam mengatasiku, tapi menghadapi kehidupannya sendiri. bukan cemen, bukan pula aku meremehkannya. namun aku hanya tidak terlalu tega membiarkannya ikut berkeringat utkku. dia ikut menghabiskan tabungannya untukku. memang, bukan untuk kesenanganku saja, tapi kebutuhan
kebutuhanku yang terlalu maksimal. hidupnya menjadi penuh tantangan setelah apa yang ia lewati bersamaku, dibelakangku. tak semulus masa remaja pada umumnya. hidupnya kini kurasa jadi benar benar penuh warna, terang hingga gelap. merah muda, bahkan abuabu. syukurlah ia tidak menyesalinya. aku sangat beruntung !
yah, aku sangat beruntung ketimbang wanita lain yg pernah dicintainya. aku menang ! haha
tapi terkadang aku malu, bahkan rasanya ingin membuang wajahku. ketika aku benar2 merasakan sakitnya tersandung dan jatuh pada perjalanan menuju kerumah
lalu, apa yg ia perbuat?
bukan hanya membangunkan aku, ia menggenggam erat tanganku, merangkulku, dan menawarkan diri untuk menghadapinya bersama, dengan aku yang kotor dan tak berharta lagi
bukan hanya memberiku minum, namun ia memberiku makan lalu asupan vitamin agar aku lebih lebih dan lebih kuat lagi
< to be continued >
Komentar
Posting Komentar