Langsung ke konten utama

hari kelima samadengan duapuluh !


aloha, hari kelima dibulan sembilan !
tanggal yang manis dan sendu utk dia, kekasihku. tepat pada tanggal ini, usianya genap kepala dua
tak ada yang bisa kuberi, tak ada surprise yg kubuat. entah, ia bahagia apa tidak. aku hanya mampu memberinya air mata, dan penyesalan atas ketidakromantisanku. dia bilang, dia baik2 saja. dan aku harap ia tidak sedang mengadangada. semogaa...

ucapan selamat saja, dan doa sekadarnya yg kuucap dihadapannya
entah mencukupi relung kosong dihari spesialnya atau tidak, aku hanya berharap.
aku rasa ia mengarang bebas ttg kebahagiaan, tapi aku menatapnya. menatap kedua bola mata yg tidak terlalu besar itu, dan mengeja-eja membaca apa yang tertulis di balik hati kecilnya,
apa yang ia pikirkan setelah melihat gadis kecil yg ia katakan ia mencintainya? aku ingin tau segala yg ada pada isi hati dan otaknya dan aku ingin sekali memilikinya seutuhnya, serta aku ambil alih kendalinya
sadis ! memang sadis.
atau gila. iya, memang gila !
aku menjadi semakin gila mencintainya. sesosok malaikat berbentuk manusia berjenis sama dgku
dan aku mencintainya. sungguh. cinta sekali!
lidahku terasa kelu apabila harus mengungkapkannya, tapi ia terkadang memaksaku utk itu
bukan aku tidak suka, bukan aku mengadaada, entah. mungkin seluruh tubuhku, beserta isi2nya tersipu utk mengungkapkan betapa manisnya perasaan sakit akibat jatuh cinta. kenapa? susah dimengerti? yah..memang.
soal perasaan adalah yang tersulit. kalian bisa saja berkata "jijik" atau "sinting!" tapi kalian tidak akan pernah mengerti sebelum kalian juga mengalaminya aku berani bersumpah!
kalian mungkin dengan mudahnya, mengatakan bahwa tipisnya keimanan kami.. terserah.
tapi apa kalian pernah berkaca? tidakkah iman kalian tidak berbeda jauh dengan kami? tidakkah kalian juga bukan makhluk suci yg diutus Tuhan utk menyadarkan kami? bukan kan?!
sudahlah, bukan saatnya saling menjatuhkan keimanan Tuhan lebih tau seberapa besar dosa kita masing2..


*****


Bertambah lah usianya satu tahun, ia bilang "tua yah aa?" haha
lalu aku hanya membalas senyum, atau sesekali meneruskan ledekannya sendiri. mungkin ia tidak terlalu peka untuk membaca tulisan dimataku. setiap ia mengeluhkan ttg usianya. otakku turut berputar, berlari, lalu jatuh (perumpamaan yg tidak rasional :p)
kenapa?
yah, karena bukan hanya ia yang merasa tua. aku juga merasakan hal yang sama bahwasanya aku bukanlah di nobatkan lagi sebagai idola ciliknya ayah ibu. semakin berat langkah kakiku kedepan,maju maupun kebelakang,mundur begitu juga dia.. yang ikut terseret terlalu jauh pada perjalananku ke padang safana ini
kasihan... aku tidak tega membiarkannya, namun ia tidak pernah mau melepaskan genggamannya. ia bilang ia mau menyelamatkanku, menjaga bahkan melindungiku. padahal, kenyataannya dia sendiripun payah, bukan payah dalam mengatasiku, tapi menghadapi kehidupannya sendiri. bukan cemen, bukan pula aku meremehkannya. namun aku hanya tidak terlalu tega membiarkannya ikut berkeringat utkku. dia ikut menghabiskan tabungannya untukku. memang, bukan untuk kesenanganku saja, tapi kebutuhan
kebutuhanku yang terlalu maksimal. hidupnya menjadi penuh tantangan setelah apa yang ia lewati bersamaku, dibelakangku. tak semulus masa remaja pada umumnya. hidupnya kini kurasa jadi benar benar penuh warna, terang hingga gelap. merah muda, bahkan abuabu. syukurlah ia tidak menyesalinya. aku sangat beruntung !
yah, aku sangat beruntung ketimbang wanita lain yg pernah dicintainya. aku menang ! haha
tapi terkadang aku malu, bahkan rasanya ingin membuang wajahku. ketika aku benar2 merasakan sakitnya tersandung dan jatuh pada perjalanan menuju kerumah
lalu, apa yg ia perbuat?
bukan hanya membangunkan aku, ia menggenggam erat tanganku, merangkulku, dan menawarkan diri untuk menghadapinya bersama, dengan aku yang kotor dan tak berharta lagi
bukan hanya memberiku minum, namun ia memberiku makan lalu asupan vitamin agar aku lebih lebih dan lebih kuat lagi





< to be continued >

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penghujung Juni...

30 Juni 2016 Penghujung Juni Dimana lembaran cerita dua insan terlarang harus tamat sampai disini. Dimana nafas cinta tak lagi berhembus. Dimana nada cinta tak lagi berirama. Semuanya hilang seketika. Tak ada lagi detak kerinduan. Tak ada lagi angan untuk saling bersama. Tuhan, tolong bunuh hati ku. Matikan rasaku. Aku mohon.. :”) Dengan apapun akan aku lakukan. Asal jangan Engkau kembalikan dia padaku. Sungguh, aku tak sudi.. Bila cinta harus tumbuh dengan cabangnya. Aku tak akan pernah rela. Silakan Tanya aku. Dan aku akan kembali bertanya, “Putuskan cabangnya? Atau cabut akarnya ?” Silakan pilih.. Bila tidak bisa memilih salah satunya. Baiklah, aku akan berpindah. Dan akan aku bangun gubuk ku sendiri. Dengan sebidang tanah tanpa akar menjalar dan serabut. Aku ingin bidang yang datar, tanpa kerikil tanpa akar rumput rumput liar yang nantinya akan menyulitkanku melangkah.. Hai Kamu, Petani Cinta.. Sudikah engkau mencabut Cinta yang Bercabang untukku

padam

Dan kini tidak ada lagi yang harus di kenang . segala kisah cinta terlarangpun sampai pada entah happy ending atau tragedi . tak ada lagi perasaan rindu akan dosa yang selama ini ku nikmati diam diam. Tak ada lagi tangis penyesalan akan ke maksiatan yang biasanya terjadi atas nama khilaf.  Dan tak ada lagi, manusia berkelamin sama yang menjadikan ku budak.. semua benar benar berakhir.. Mungkin Tuhan tlah mengerti , atau iba melihatku.  Kini di turunkannya lah malaikat berkelamin , yang tak sama dengan ku.. dan insya allah ia tulus menyayangiku,. “  Tuhan , jika memang benar dia Kau utus untuk menjagaku, aku memohon kepadaMu, jangan biarkan ia menyakitiku sedikitpun . dan jauhkan kami dari segala kemaksiatan . Tuhan, jika ia sungguh menyayangiku sepenuh hatinya . izinkan aku membalas kasihnya. Dan restuilah kami, jauhkan dari segala indah yang mengandung dosa . aku mohon Tuhan... tak lagi sudi aku kembali pada dunia ku yang penuh dengan penyimpangan . aku ingin bersama dengan Malaikat