Aku punya sedikit kisah mengenai kehidupan yang begitu
indah. Yang membuatku tak pernah lupa akan rasa syukur. Namun mampu membuatku “lupa”
siapa diriku .
Hai Mei..
Aku punya satu hati yang aku jaga dengan kewaspadaan. Ku titipkan
ia, di ruang hati lain, yang menerima hatiku apa adanya. Agar hatiku selalu
terjaga aman dan nyaman. Agar hatiku tetap berwarna merah penuh cinta dan
keberanian. Bukan berwarna hitam legam yang bisa membutakan nurani..
Hai Mei..
Kamu tau siapa yang aku maksudkan ?
Yaaa.. Dia. Dialah sang penjaga hati kecilku. Ku percayakan dia untuk menjaga hati ku yang amat rapuh. Ku yakini dia sebagai pengasuh hati ku. Yang dapat dengan tulus menjaga hatiku yang sudah tak utuh lagi bentuknya..
Yaaa.. Dia. Dialah sang penjaga hati kecilku. Ku percayakan dia untuk menjaga hati ku yang amat rapuh. Ku yakini dia sebagai pengasuh hati ku. Yang dapat dengan tulus menjaga hatiku yang sudah tak utuh lagi bentuknya..
Hai Mei..
Aku pernah bertanya kabar kepada hatiku.
Ternyata ia sangat baik. Ternyata ia sangat berseri..Ternyata
ia kini terlihat warnanya, meski kulihat beberapa bekas luka di permukaannya
yang tipis.. Tetapi tidak seperti sebelumnya. Sebelum hatiku mempunyai ruang. Sebelum
hatiku terjaga dengan hati yang lain. Sebelum hatiku mendapatkan suhu yang baik
untuk kenyamanannya.
Hati kecil yang tadinya berwarna kusam, kini hati kecilku
telah membaik. Berwarna merah muda dan menyala. Tidak lagi layu dan lemas. Dan
tidak lagi bersuara sendu. Kurasa karena sang penjaga hati itu menyelipkan
rindu dan ketulusan yang mendalam kepada hatiku. Vitamin yang amat sangat baik
untuk hati yang pernah terluka, yang belum pernah ku temukan sebelumnya pada
dokter manapun ..
Hai Mei..
Aku pernah sakit. Dan aku pernah bahagia. Aku pernah merasa
kehilangan. Dan aku pernah pula merasakan indahnya kehadiran musim semi.. Hai
Mei.. kamu tau ? Semua itu yang berpengaruh terhadap perkembangan hati. Entah akan
menjadi mawar merah tak berduri, atau menjadi mawar hitam dengan duri yang
sangat tajam ..
Hai Mei..
Bisakah kamu sampaikan salam rindu ku kepada si penjaga hati
yang dermawan itu ? Yang sudah menyediakan ruang VIP untuk hatiku yang telah
lusuh.
Hai Mei..
Tolong ucapkan banyak terimakasih kepadanya. Dan bubuhkan
dia sejuta doa kebaikan, Agar di berkahi kehidupannya, amal, dan kehidupan
cintanya.. Tolong sampaikan kepada Tuhan, bahwa orang baik sepertinya
hadiahkanlah ia dengan yang baik baik pula.. Karena aku tak tau benar bagaimana
suasana hati yang sebenarnya. Yang ku tau hanyalah hatiku sendiri. Meski tidak
seutuhnya..
Hai Mei..
Jaga lah dia seperti dia menjaga hatiku. Tolong bisikkan
suara hatiku kepada Tuhan untuk di sampaikan padanya. Atau, tolong tuliskan
secarik kertas sebagai ucapan terimakasih dan syukurku memiliki dia ..
Hai Mei..
Berikanlah sejuta kenangan kepadanya. Agar dia selalu
mengingat hatiku.
Agar bila dia menemukan “ Mei “ dimanapun dan kapanpun itu,
biar ia akan selalu mengingat tentang bagaimana rasa syukur ku . biar ia selalu
mengingat bagaimana manis dan pahit proses perjalanan “kita” menuju ladang
bunga yang indah dan harum..
Hai Mei..
Terimakasih telah memperkenalkanku kepada “sang penjaga hati”
yang rupawan dan dermawan..Terimakasih banyak telah menjadi bagian dari kisah
ku yang indah . Terimakasih “MEI” telah menjadi bulan yang terbaik sepanjang
tahun…
Salam Sayang untukmu,
Tuan Tampan J
Komentar
Posting Komentar