Langsung ke konten utama

Dia


                Tuhan, maafkanlah.. sungguh ampunilah kami yang sekali lagi terjebak dalam surga maksiat. Kami saling mencinta dan menuruti setiap birahi yang menjamahi aliran urat syahwat kami. Kami tak dapat menahan itu, dan mengendalikan perasaan kami yang begitu menggebu.  
                Dan kami telah menodai janji suci kami yang tak lagi akan mengulangi penyimpangan ini. Namun kami tetap tak bisa berjalan lurus. Berat..Tuhan mengertilah ini sungguh berat. Maafkan kami yang telah terbudaki oleh iblis. Lalu kami menciptakan surga kami sendiri,  kami menghabiskan banyak senyum kemaksiatan dan kami bahagia akan ini.
                Kami saling mencintai, sungguh. Dia begitu tulus Tuhan. Cintanya begitu indah, peluk hangatnya membuatku terlelap dalam rasa nyaman, dan dia yang membebaskanku mengukir garis tawaku tanpa coretan. Walau terkadang aku merasa bersalah karena telah menjatuhkan dia pada lubang yang tak lagi ingin ia lewati tadinya. Maafkan lah aku Tuhan, salahkanlah aku. Hakimi aku, Hukum, aku jangan dia.. aku benar benar ingin menikmati sisa hidupku bersamanya, sebagai orang yang slalu ada dihatinya. Aku mohon.. aku ingin selalu melihat senyumnya dan perhatiannya hanya untukku.. cinta terlarang, menjadikan aku seorang yang egois. Tapi aku tak sanggup mendustai setiap bisikan bisikan dalam lubuk hatiku, bahwa aku sungguh mencintainya  tanpa syarat. Bukan karna parasnya yang memang rupawan, atau karna kata-katanya yang membuat perasaanku melupakan siapa diriku, tapi memang hanya dia yang sanggup mengartikan aku, hanya dia yang tulus mendengar setiap keluh kesahku, dan ia yang sanggup bersabar melayani setiap desah manjaku. Dia bukanlah yang pertama, tetapi dia yang lain, dia yang tak pernah kutemui kesamaan karakternya dan aku berharap dialah yang terakhir, syukur syukur Tuhan mengizinkan kami berjodoh. Kami memang tak dapat mengubah takdir atau memaksa takdir berpihak memeluk kami agar dapat mengikat kami lalu bergandengan berjalan menuju abadi.. yang kami lakukan hanya berharap , bermimpi, agar suatu saat Tuhan menurunkan wahyuNya merestui kami dan menjadikan kami abadi lalu menjadikan mukjizat itu nyata. Dan apakah perasaan mencintai sesama itu salah ? Bahkan kami pun tak mengerti mengapa kami dapat menyukai jenis yang serupa . lalu kamikah yang harus di salahkan ?
                Mungkin kami memang pantas dihina, memang pantas dikucilkan, tapi bersalahkah kami saat kami merasa nyaman dengan perasaan kami? Kami pun tak ingin merasakannya, namun apakah kami yang mengendalikan hati ini agar tak berdebar ketika melihat senyum manusia yang berjenis sama dengan kami? Lalu timbul perasaan ingin memiliki senyum itu, apakah kami yang mengendalikan semua itu? mungkin itu memang sebuah kelainan. Tapi, apakah kami meminta agar mempunyai kelainan? Tidak. Kami tidak pernah meminta untuk itu.
                Aku sadar, benar benar sadar bahwa ini adalah kesalahan paling fatal dalam hidupku dan hidupnya. Yang menjadikan dia semakin sesat, dan aku menuruti cinta yang mungkin hanya sesaat. Menyebutnya sebagai malaikat, menganggap cinta kami suci, dan entah mengharapkan keabadian yang mungkin mustahil. Memuja segala ketidak mungkinan, dan mengokohkan kalimat “ tidak ada yang tidak mungkin “. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

hari kelima samadengan duapuluh !

aloha, hari kelima dibulan sembilan ! tanggal yang manis dan sendu utk dia, kekasihku.  tepat pada tanggal ini, usianya genap kepala dua tak ada yang bisa kuberi, tak ada surprise yg kubuat.  entah, ia bahagia apa tidak.  aku hanya mampu memberinya air mata, dan penyesalan atas ketidakromantisanku.  dia bilang, dia baik2 saja.  dan aku harap ia tidak sedang mengadangada.  semogaa... ucapan selamat saja, dan doa sekadarnya yg kuucap dihadapannya entah mencukupi relung kosong dihari spesialnya atau tidak,  aku hanya berharap. aku rasa ia mengarang bebas ttg kebahagiaan, tapi aku menatapnya.  menatap kedua bola mata yg tidak terlalu besar itu,  dan mengeja-eja membaca apa yang tertulis di balik hati kecilnya, apa yang ia pikirkan setelah melihat gadis kecil yg ia katakan ia mencintainya?  aku ingin tau segala yg ada pada isi hati dan otaknya  dan aku ingin sekali memilikinya seutuhnya, serta aku ambil alih kendalinya sadis ! memang sadis. atau gila. iya, memang gil

Penghujung Juni...

30 Juni 2016 Penghujung Juni Dimana lembaran cerita dua insan terlarang harus tamat sampai disini. Dimana nafas cinta tak lagi berhembus. Dimana nada cinta tak lagi berirama. Semuanya hilang seketika. Tak ada lagi detak kerinduan. Tak ada lagi angan untuk saling bersama. Tuhan, tolong bunuh hati ku. Matikan rasaku. Aku mohon.. :”) Dengan apapun akan aku lakukan. Asal jangan Engkau kembalikan dia padaku. Sungguh, aku tak sudi.. Bila cinta harus tumbuh dengan cabangnya. Aku tak akan pernah rela. Silakan Tanya aku. Dan aku akan kembali bertanya, “Putuskan cabangnya? Atau cabut akarnya ?” Silakan pilih.. Bila tidak bisa memilih salah satunya. Baiklah, aku akan berpindah. Dan akan aku bangun gubuk ku sendiri. Dengan sebidang tanah tanpa akar menjalar dan serabut. Aku ingin bidang yang datar, tanpa kerikil tanpa akar rumput rumput liar yang nantinya akan menyulitkanku melangkah.. Hai Kamu, Petani Cinta.. Sudikah engkau mencabut Cinta yang Bercabang untukku

padam

Dan kini tidak ada lagi yang harus di kenang . segala kisah cinta terlarangpun sampai pada entah happy ending atau tragedi . tak ada lagi perasaan rindu akan dosa yang selama ini ku nikmati diam diam. Tak ada lagi tangis penyesalan akan ke maksiatan yang biasanya terjadi atas nama khilaf.  Dan tak ada lagi, manusia berkelamin sama yang menjadikan ku budak.. semua benar benar berakhir.. Mungkin Tuhan tlah mengerti , atau iba melihatku.  Kini di turunkannya lah malaikat berkelamin , yang tak sama dengan ku.. dan insya allah ia tulus menyayangiku,. “  Tuhan , jika memang benar dia Kau utus untuk menjagaku, aku memohon kepadaMu, jangan biarkan ia menyakitiku sedikitpun . dan jauhkan kami dari segala kemaksiatan . Tuhan, jika ia sungguh menyayangiku sepenuh hatinya . izinkan aku membalas kasihnya. Dan restuilah kami, jauhkan dari segala indah yang mengandung dosa . aku mohon Tuhan... tak lagi sudi aku kembali pada dunia ku yang penuh dengan penyimpangan . aku ingin bersama dengan Malaikat