Langsung ke konten utama

karang dengan karang


                Aku, kamu. Batu dg batu. Api dg api. Karang dg karang.
 Entah kita akan bertahan atau tidak. Mungkin itu yang menjadi pemikiranmu saat ini, saat dimana kita menjadi renggang. Saat dimana kita selalu beradu argumentasi pedas; sekarang. Candaan manis, desah manja, dan segelintir tawa, yang biasa terselip pada setiap obrolan kita, kini dapat dihitung dg jari, setelahnya? Ya, kami bertengkar.
                Salahkah aku menyeret diri pada organisasi yang ku anggap asik itu? “ aku tak menyalahkanmu,mungkin  kegiatan itu baik sekali untuk masa depanmu “ aku ingat benar perkataanmu. Jelas ! tapi aku tau, dan aku mengerti saat kamu ucapkan itu, kamu sedang mendustai setiap perasaanmu. Rasa yang hilang, pahit; mungkin yang ada padamu saat ini. Memang aku yang menghilang, tapi tidak untuk nyata, tidak untuk jangka panjang. Aku hanya tak terlihat olehmu, untuk beberapa saat. Tak lama, hanya hitungan jam. Tapi bagimu, itu sudah dijangka waktu yang cukup panjang. Aku mengerti, mengerti setiap diammu, mengerti sekali tiap tiap lirikan kemarahanmu. Sederhana keinginmu, sebenarnya. Dan aku sadar, kamu begitu kecewa padaku.


Ø  “ aa iri sama mereka. Mereka yang selalu ada setiap harinya sama neng. Bisa ngeliat neng. Bisa bercanda sama neng. Bisa liat neng ketawa. Aa pengen aa bisa kaya gitu. :’) “
Ø  “ gada satu manusiapun yg terlepas dr rasa egois, aapun sering ngerasain kaya gitu bahkan inilah yang aa rasain saat neng ungkit soal kf kemaren sampe temen neng nganggepnya kalo aa ga pernah suka. Letak keegoisan aa Cuma disitu, aa Cuma minta waktu sebentar dalam 2hari buat liat neng disamping aa. Mereka berfikir aa egois, iya aa akuin emg aa egois ! krn mereka gatau posisi aa. Dr awal jam kelas sampe selesai kelas neng sm mereka. Setelah keluar kelas neng jg sama mereka, emg aa ada disitu. Tp saat neng hadir utk tanggung jawab kf, neng ama mereka juga kan? Kapan aa ngerasain kaya mereka? Kapan? Hah !!!! aa gtau itu baik, aa tau organisasi itu positif bgt. Tp apa neng pernah menghitung brapa jam bisa ketemu aa dikampus? Apa mereka bisa ngerasain apa yg kita rasain? :’) “
Ø  “ selain ngejalanin kewajiban aa, emang tujuan aa apa kekampus? Neng itu semangat aa, motivasi aa! Emang neng pikir, aa ga betah dikelas itu karna apa? Karna aa pengen liat neng. Bangun pagi-pagi, setiap sabtu minggu. neng kira aa mau liat siapa? Liat NENG ! siapa yang aa harapin pertama kali aa liat di kampus? NENG ! waktu kita ketemu itu Cuma sabtu minggu, dan sekarang udah bisa dihitung. Cuma dalam beberapa jam.........”



                Aku sadar, memang aku yang bersalah. Meski kamu tak menyalahkan aku di depanku. Aku yang terlalu egois, dan aku yang tak pernah bisa mengerti perasaanmu, keinginanmu yang sebenarnya sederhana itu. entah harus bagaimana lagi aku memohon maaf padamu, tak menghargai perasaanmu walau secuil. Aku yang hanya memikirkan apa keinginanku, namun tidak apa yang kubutuhkan. Begitupun kamu, apakah aku telah menjadi bagian dari yang kamu butuhkan ? aku mencoba memahamimu, sayang :’) meski sulit. Benar benar sulit.
                Dan aku telah terlanjur berkomitmen pada organisasi yang kugeluti itu, tapi aku juga masih ingat benar, apa yg telah menjadi janji kita, komitmen ku padamu jauh sebelum aku berkecimpung pada dunia baruku. Aku menyimpan rapi semua itu pada memoryku sayang, tenanglah :’)
                Apabila kamu tak lagi sanggup merajut benang merah pada hubungan terlarang ini, katakanlah sayang. Aku, berusaha untuk memakluminya. Utarakan kekesalanmu, meski pahit untukku. Luapkan kemarahanmu, dan teruslah mencibirku dg bibir manis. Aku ikhlas. Sungguh. Silakan bunuh aku dg beberapa rangkai kalimatmu, aku pasrah. Tapi tidak disaat kita sudah sepakat untuk tidak membahasnya lagi, dan tidak lagi berperang seperti prajurit sastra, kumohon jangan kamu ingkari kesepakatan itu. aku benar-benar merasa tersudut, hingga mentok. Aku tak tau apa yang bisa mengembalikan keadaan semula ini? Aku? Tuhan, mungkin Ia bosan melihat para budak nafsu yg mengeluh. 
   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

hari kelima samadengan duapuluh !

aloha, hari kelima dibulan sembilan ! tanggal yang manis dan sendu utk dia, kekasihku.  tepat pada tanggal ini, usianya genap kepala dua tak ada yang bisa kuberi, tak ada surprise yg kubuat.  entah, ia bahagia apa tidak.  aku hanya mampu memberinya air mata, dan penyesalan atas ketidakromantisanku.  dia bilang, dia baik2 saja.  dan aku harap ia tidak sedang mengadangada.  semogaa... ucapan selamat saja, dan doa sekadarnya yg kuucap dihadapannya entah mencukupi relung kosong dihari spesialnya atau tidak,  aku hanya berharap. aku rasa ia mengarang bebas ttg kebahagiaan, tapi aku menatapnya.  menatap kedua bola mata yg tidak terlalu besar itu,  dan mengeja-eja membaca apa yang tertulis di balik hati kecilnya, apa yang ia pikirkan setelah melihat gadis kecil yg ia katakan ia mencintainya?  aku ingin tau segala yg ada pada isi hati dan otaknya  dan aku ingin sekali memilikinya seutuhnya, serta aku ambil alih kendalinya sadis ! memang sadis. atau gila. iya, memang gil

Penghujung Juni...

30 Juni 2016 Penghujung Juni Dimana lembaran cerita dua insan terlarang harus tamat sampai disini. Dimana nafas cinta tak lagi berhembus. Dimana nada cinta tak lagi berirama. Semuanya hilang seketika. Tak ada lagi detak kerinduan. Tak ada lagi angan untuk saling bersama. Tuhan, tolong bunuh hati ku. Matikan rasaku. Aku mohon.. :”) Dengan apapun akan aku lakukan. Asal jangan Engkau kembalikan dia padaku. Sungguh, aku tak sudi.. Bila cinta harus tumbuh dengan cabangnya. Aku tak akan pernah rela. Silakan Tanya aku. Dan aku akan kembali bertanya, “Putuskan cabangnya? Atau cabut akarnya ?” Silakan pilih.. Bila tidak bisa memilih salah satunya. Baiklah, aku akan berpindah. Dan akan aku bangun gubuk ku sendiri. Dengan sebidang tanah tanpa akar menjalar dan serabut. Aku ingin bidang yang datar, tanpa kerikil tanpa akar rumput rumput liar yang nantinya akan menyulitkanku melangkah.. Hai Kamu, Petani Cinta.. Sudikah engkau mencabut Cinta yang Bercabang untukku

padam

Dan kini tidak ada lagi yang harus di kenang . segala kisah cinta terlarangpun sampai pada entah happy ending atau tragedi . tak ada lagi perasaan rindu akan dosa yang selama ini ku nikmati diam diam. Tak ada lagi tangis penyesalan akan ke maksiatan yang biasanya terjadi atas nama khilaf.  Dan tak ada lagi, manusia berkelamin sama yang menjadikan ku budak.. semua benar benar berakhir.. Mungkin Tuhan tlah mengerti , atau iba melihatku.  Kini di turunkannya lah malaikat berkelamin , yang tak sama dengan ku.. dan insya allah ia tulus menyayangiku,. “  Tuhan , jika memang benar dia Kau utus untuk menjagaku, aku memohon kepadaMu, jangan biarkan ia menyakitiku sedikitpun . dan jauhkan kami dari segala kemaksiatan . Tuhan, jika ia sungguh menyayangiku sepenuh hatinya . izinkan aku membalas kasihnya. Dan restuilah kami, jauhkan dari segala indah yang mengandung dosa . aku mohon Tuhan... tak lagi sudi aku kembali pada dunia ku yang penuh dengan penyimpangan . aku ingin bersama dengan Malaikat